Rabu, 12 Maret 2014

materi


MATERI GENETIKA
KROMOSOM
Kromatin = benang – benang halus yang terdapat dalam nukleus.
Kromosom = suatu struktur padat yang terdiri dari dua komponen molekul, yaitu protein dan DNA.
  • Struktur suatu kromosom terdapat pada bagian inti sel 
  • kromosom itu membawa petunjuk bagi setiap fase kehidupan sel. 
  • Setiap rumah melambangkan sebuah molekul DNA, yakni bahan kebakaan. 
  • Kamarnya adalah gen, yaitu anak bagian molekul yang menduduki tempat-tempat khusus dalam molekul DNA. 
  • Batu batanya adalah nukleotida, yakni “bahan bangunan” molekul. 
  • Kromosom pertama kali dikemukakan oleh W. Waldenger dan diartikan sebagai chroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan.
  • Dari asal katanya tersebut kromosom dapat diartikan sebagai badan-badan halus yang berbentuk batang panjang atau pendek, lurus atau bengkok yang mudah menyerap zat warna.
  •  Di dalam tubuh makhluk hidup di mana letak kromosom itu? 
  • Kromosom terdapat di dalam inti sel. 
  • Kromosom pada makhluk hidup berukuran panjang 0,2–50 mikron dan diameter 0,2–20 mikron. Pada manusia ukuran kromosom kurang lebih 6 mikron.
  • Kromosom berfungsi membawa sifat individu dan membawa informasi genetika, karena di dalam kromosom mengandung gen. 
  • Gen gen pada kromosom terdapat pada tempatnya yang disebut dengan lokus. 
  • Gen merupakan bagian dari molekul DNA. Seperti yang sudah dijelaskan dengan suatu perumpamaan di atas.
  • Kromosom dapat diamati dengan menggunakan alat bantu mikroskop pada waktu sel membelah, yaitu berupa kromatin. 
  • Pada saat sel membelah kromatin dapat menebal dan memendek. Istilah kromosom dikenalkan oleh W.Waldayer yang mengatakan bahwa kromosom berasal dari dua kata, yaitu chroma yang berarti warna dan soma berarti badan.
Nukleosom
  • Lipatan – lipatan solenoid = unit- unit nukleosom yang tersusun padat membentuk benang yang lebih padat dan terpintal.
  • Benang kromatin = lipatan solenoid yang tersusun padat.
  • Lengan kromatid = benang – benang kromatin yang tersusun memadat.






Sifat Kromosom :
  1. Hanya terlihat pada waktu sel embelah.
  2. Mempunyai ukuran panjang antara 0,2 – 40 m (mikron).
  3. Kromosom pada sel prokariotik hanya memiliki satu kromosom dan tidak terletak di dalam inti sel.
  4. Kromosom sel eukariotik, jumlahnya bervariasi menurut jenis organisme dan terdapat di dalam nukleus.
  5. Umumnya memiliki susunan kimia yang terdiri dari kromatin 60%, protein 35%, DNA, dan RNA 5%.
  6. Protein terdiri dari histon dan nonhiston (bersifat netral atau asam).
  7. Memiliki beberapa enzim yang terlibat dalam sintesis DNA dan RNA.
Klasifikasi Kromosom
Berdasarkan jenis dan fungsinya, kromosom diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu:
  1. Kromosom autosom (kromosom tubuh), yaitu kromosom yang tidak ada hubungannya dengan penentuan jenis kelamin.
  2. Kromosom gonosom (kromosom seks), yaitu sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin, pada umumnya dibedakan atas dua macam, yaitu kromosom seks X dan kromosom seks Y (misalnya pada manusia). 
  • Keseluruhan kromosom pada individu atau spesies dinamakan genom. 
  • Seorang perempuan dewasa normal dalam kromosomnya memiliki 22 pasang kromosom autosom dan 1 pasang kromosom seks (XX) serta formula kromosomnya adalah 22AA + XX atau 44A + XX. 
  • Pada laki-laki dewasa normal memiliki sebuah kromosom X dan sebuah kromosom Y serta 22 pasang kromosom autosom. Formula kromosomnya adalah 22AA + XY atau 44A + XY.
Berdasarkan lokasinya pada individu, kromosom dibedakan menjadi 2, yaitu:
  1. Kromosom prokariotik, yaitu kromosom yang sangat sederhana dan hanya terdapat pada organisme prokariotik. Misalnya: kromosom virus mozaik pada tembakau hanya berupa pita ARN tunggal dan kromosom pada bakteri E. coli berupa benang ADN tunggal yang melingkar atau diikuti oleh molekul ARN.
  2. Kromosom eukariotik, yaitu kromosom yang terdapat pada organism multiseluler. Pada umumnya terdiri dari dua pita ADN (sense dan antisense) yang sangat panjang dan dibungkus oleh membran inti.
Susunan Kromosom
Bagian-bagian kromosom adalah:
  1. Sentromer (kinetokor) : Merupakan penghubung antara kromonema yang satu dengan lainnya dan berfungsi sebagai tempat melekatnya benang gelendong pada waktu kromosom akan bergerak menuju ke kutub sel, pada fase anafase pembelahan kromosom.
  2. Kromonema : Pita berbentuk spiral, tempat melekatnya kromiol dan kromomer.
  3. Kromomer (granula besar)
  4. Kromonema yang mengalami penebalan di beberapa tempat dan merupakan bahan nukleoprotein yang mengendap serta sebagai tempat lokus gen.
  5. Kromiol (granula kecil)
  6. Kromosom yang mengalami sedikit penebalan.
  7. Telomer : Bagian yang terdapat pada ujung kromosom dan berfungsi untuk menghalangi bersambungnya kromosom satu dengan lainnya.
  8. Matriks : Cairan sitoplasma (endoplasma) yang agak memadat dan terdapat di dalam kromosom.
  9. Lokus gen : Bagian yang berfungsi sebagai tempat pembawa sifat-sifat keturunan (hereditas).
  10. Satelit : Bagian tambahan yang terdapat pada ujung kromosom dan tiap kromosom belum tentu memilikinya.
  11. Selaput (membran) : Lapisan tipis yang menyelaputi kromosom.

Tipe-Tipe Kromosom
Berdasarkan posisi sentromer, kromosom diklasifikasikan menjadi 4 tipe, yaitu:
  1. Metasentrik, bila kedua lengan kromosom sama panjangnya dan sentromer berada di tengah pada jarak yang sama.
  2. Submetasentrik, bila kedua lengan kromosom tidak sama panjangnya dan sentromer tidak berada di tengah (lebih dekat dengan salah satu lengan).
  3. Akrosentrik, bila satu lengan sangat pendek dibandingkan dengan lengan yang lain sehingga sentromer sangat dekat dengan salah satu lengan.
  4. Telosentrik, bila hanya memiliki satu lengan dan sentromer terletak pada ujung kromosaom.
Peran Kromosom dalam Pewarisan Sifat
  • Menurut hukum Mendel, gen dalam kromosom terdapat dalam keadaan berpasangan dan anggota pasangan itu diperoleh dari parental (induk). 
  • Pada waktu pembelahan meiosis, pasangan kromosom tersebut berpisah dan hanya satu anggota dari setiap pasangan itu yang berpindah ke sel kelamin.
jumlah Kromosom Organisme
  • Ukuran dan jumlah kromosom sangat bervariasi dari berbagai spesies.Sel tubuh kromosom selalu berada dalam keadaan berpasang-pasangan. 
  • Kromosom yang berpasangan dengan memiliki bentuk, ukuran dan komposisi sama disebut kromosom homolog. 
  • Hal ini dapat dijumpai pada sel tubuh lalat buah yang memiliki 4 macam kromosom homolog, sedangkan manusia mempunyai 23 macam kromosom homolog. 
  • Perangkat kromosom disebut genom,
  •  Pada sel tubuh terdapat sepasang kromosom yang disebut diploid (2n), sedangkan pada sel gamet hanya terdapat satu pasang kromosom saja yang disebut dengan haploid (n). 
  • Seseorang yang mengalami penyakit kanker maka set kromosomnya lebih dari dua, kemungkinan terjadi triploid, tetraploid, dan poliploid. 

Alel dan Multiple Alel
  • Lokus merupakan unit-unit yang lebih kecil pada kromosom yang memberikan bentuk seperti rangkaian manik atau pita dengan garis-garis melintang yang menunjukkan letak-letak gen. 
  • Gen A dan gen a merupakan gen yang sealel, karena terletak pada lokus yang bersesuaian dan mengawasi sifat yang sama atau setaraf tetapi ekspresinya berbeda. 
  • Misalnya gen A dan alelnya a sama-sama mengawasi bentuk hidung, tetapi untuk gen A mengekspresikan hidung mancung, 
  • Sedangkan alelnya gen a mengekspresikan hidung pesek. 
  • Satu gen dapat mempunyai lebih dari satu alel. 
  • Urutan dalam penulisan pasangan anggota multiple alel disesuaikan dengan urutan dominasi satu sifat terhadap sifat yang lain. 
  • Peristiwa yang menunjukkan di mana suatu gen mempunyai alel lebih dari satu disebut sebagai multiple alel.
Contoh:
  • Pada kelinci terdapat seri multiple alel yang mempengaruhi warna bulu kelinci. 
  • Warna bulu kelinci yang normal adalah kelabu (polos) ditentukan oleh alel C. 
  • Alel C mengalami mutasi dan menghasilkan 3 macam alel yang menyimpang dari aslinya, terdiri dari:
  1. Cch, berfenotipe kelabu muda (chinchilla)
  2. Ch, berfenotipe putih hitam (himalaya).
  3. c, berfenotipe albino (tidak berpigmen).
Urutan dominasinya adalah C > Cch > Ch > c.
  • Pada manusia dikenal adanya sistem golongan darah ABO yang diwariskan oleh multiple alel dari sebuah gen. 
  • Dalam golongan darah manusia terdapat satu gen dan disebut gen I, dengan alel gandanya, yaitu golongan darah A alelnya IA, golongan darah B alelnya IB, golongan darah AB alelnya IAIB dan golongan darah O alelnya IO. 
  • Urutan dominasinya adalah IA > IO, IB > IO sedangkan alel IA tidak dominan terhadap IB dan sebaliknya.

DNA dan RNA
Struktur DNA
  • Asam deoksiribonukleat atau disingkat DNA 
  • DNA merupakan persenyawaan kimia yang paling penting pada makhluk hidup, yang membawa keterangan genetik dari sel khususnya atau dari makhluk hidup dalam keseluruhannya dari satu generasi ke generasi berikutnya.
  • DNA merupakan suatu polimer nukleotida ganda yang berpilin (double heliks). 
  • Setiap nukleotida terdiri dari 1 gugus phospat, 1 basa nitrogen, dan 1 gula pentosa. 
  • Gula pentosa yang menyusun DNA terdiri dari gula deoksiribosa yang kekurangan satu molekul oksigen. 
  • Basa nitrogen yang menyusun DNA terdiri dari purin dan pirimidin. 
  • Purin terdiri dari adenin dan guanin, 
  • Pirimidin terdiri dari sitosin dan timin. 
  • Nukleotida merupakan ikatan antara basa nitrogen dengan gula pentosa.
Menurut Watson dan Crick, susunan DNA adalah:
  1. Setiap DNA terdiri dari 2 rantai polinukleotida yang berpilin (double heliks).
  2. Setiap nukleotida terletak pada bidang datar yang tegak lurus seakan-akan membentuk anak tangga, sedangkan phospat membentuk ibu tangganya.
  3. Antara 2 rantai polinukleotida dihubungkan oleh ikatan hidrogen pada masing-masing pasangan basa nitrogennya.
  4. Basa purin selalu berkaitan dengan basa pirimidin, dengan pasangan yang selalu tetap.  Adenin (A) dari kelompok purin selalu berpasangan dengan Timin (T) dari kelompok pirimidin, sedangkan guanin (G) selalu berpasangan dengan Sitosin (S) dari kelompok pirimidin.
Replikasi DNA
Replikasi DNA terjadi pada fase interfase, dipengaruhi oleh enzim polymerase.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan ada 3 teori yang menyatakan cara duplikasi DNA, yaitu:
  1. Teori konservatif : DNA induk tidak mengalami perubahan apapun, lalu urutan basabasa nitrogennya disalin sehingga terbentuk dua rantai DNA yang sama persis.
  2. Teori dispersif : DNA induk terpotong-potong, kemudian potongan-potongan tersebut merangkai diri menjadi dua buah DNA baru yang mempunyai urutan basa-basa nitrogen sama persis seperti urutan basa nitrogen semula.
  3. Teori semikonservatif : Pada saat akan mengadakan replikasi kedua, rantai polinukleotida akan memisahkan diri sehingga basa-basa nitrogen tidak berpasangpasangan. Nukleotida bebas mengandung basa nitrogen yang bersesuaian akan menempatkan diri berpasangan dengan basa nitrogen dari kedua rantai DNA induk, sehingga terbentuk dua buah DNA yang sama persis.

Fungsi DNA
  1. Menyampaikan informasi genetic kepada generasi berikutnya, karena DNA mampu melakukan proses replikasi.
  2. Tempat sintesis semua kode jenis asam amino dalam sel.
RNA
  • RNA merupakan polinukleotida, namun ukurannya jauh lebih pendek dari polinukleotida penyusun DNA. 
  • RNA hanya terdiri dari satu rantai. 
  • Gula pentosa yang menyusun RNA adalah gula ribosa. 
  • Basa nitrogen yang menyusun RNA adalah:
  1. a. Purin yang terdiri dari adenin dan guanin
  2. b. Pirimidin yang terdiri dari sitosin dan urasil, RNA dibentuk oleh DNA di dalam inti sel.
Macam-Macam RNA
RNA duta (messenger RNA)
  • RNA Fungsinya membawa informasi DNA dari inti sel ke ribosom. 
  • Pesan-pesan ini berupa triplet basa yang ada pada RNA duta yang disebut kodon. 
  • Kodon pada RNA duta merupakan komplemen dari kodogen, yaitu urutan basa-basa nitrogen pada DNA yang dipakai sebagai pola cetakan. 
  • Peristiwa pembentukan RNA duta oleh DNA di dalam inti sel, disebut transkripsi.
Contoh:
  • Kodogen (DNA) = ASG TGG ATA SST
  • Kodon (triplet basa RNA d) = UGS ASS   UAU GGA
RNA transfer (RNA pemindah)
  • Fungsinya mengenali kodon dan menerjemahkan menjadi asam amino di ribosom. 
  • Peran RNA transfer ini dikenal dengan nama translasi (penerjemahan). 
  • Urutan basa nitrogen pada RNA transfer disebut antikodon. 
Bentuk RNA transfer seperti daun semanggi dengan 4 ujung yang penting, yaitu:
  1. Ujung pengenal kodon yang berupa triplet basa yang disebut antikodon.
  2. Ujung perangkai asam amino yang berfungsi mengikat asam amino.
  3. Ujung pengenal enzim yang membantu mengikat asam amino.
  4. Ujung pengenal ribosom.
Contoh:
  • Apabila kodon dalam RNA duta mempunyai urutan UGS ASS UAU GGA maka antikodon yang sesuai pada RNA transfer adalah ASG UGG AUA SSU.
Ribosom RNA (RNAr)
  • Fungsinya sebagai tempat pembentukan protein. 
Ribosom RNA terdiri dari 2 sub unit, yaitu:
  1. Sub unit kecil yang berperan  dalam mengikat RNA duta.
  2. Sub unit besar yang berperan untuk mengikat RNA transfer yang sesuai.
GEN
  • Pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Hunt Morgan, ahli Genetika dan Embriologi Amerika Serikat (1911), yang mengatakan bahwa substansi hereditas yang dinamakan gen terdapat dalam lokus, di dalam kromosom. 
  • Pengertian Gen 
  1.  Menurut W. Johansen, gen merupakan unit terkecil dari suatu makhluk hidup yang mengandung substansi hereditas, terdapat di dalam lokus gen.
  2. Gen terdiri dari protein dan asam nukleat (DNA dan RNA), berukuran antara 4 – 8 m (mikron).










Sifat-Sifat Gen
  1. Mengandung informasi genetik.
  2. Tiap gen mempunyai tugas dan fungsi berbeda.
  3. Pada waktu pembelahan mitosis dan meiosis dapat mengadakan duplikasi.
  4. Ditentukan oleh susunan kombinasi basa nitrogen.
  5. Sebagai zarah yang terdapat dalam kromosom. 
Fungsi gen antara lain:
  1. Menyampaikan informasi kepada generasi berikutnya
  2. Sebagai penentu sifat yang diturunkan.
  3. Mengatur perkembangan dan metabolisme.
Simbol-Simbol Gen
  • Gen dominan, yaitu gen yang menutupi ekspresi gen lain, sehingga sifat yang dibawanya terekspresikan pada turunannya (suatu individu) dan biasanya dinyatakan dalam huruf besar, misalnya A.
  • Gen resesif, yaitu gen yang terkalahkan (tertutupi) oleh gen lain (gen dominan) sehingga sifat yang dibawanya tidak terekspresikan pada keturunannya.
  • Gen heterozigot , yaitu dua gen yang merupakan perpaduan dari sel sperma (A) dan sel telur (a).
  • Gen homozigot, dominan, yaitu dua gen dominan yang merupakan perpaduan dari sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, misalnya genotipe AA.
  • Gen homozigot resesif, yaitu dua gen resesif yang merupakan hasil perpaduan dua sel kelamin. Misalnya aa.
  • Kromosom homolog, yaitu kromosom yang berasal dari induk betina berbentuk serupa dengan kromosom yang berasal dari induk jantan.
  • Fenotipe, yaitu sifat-sifat keturunan pada F1, F2, dan F3 yang dapat dilihat, seperti tinggi, rendah, warna, dan bentuk.
  • Genotipe, yaitu sifat-sifat keturunan yang tidak dapat dilihat, misalnya AA, Aa, dan aa.

Pewarisan Sifat – Hukum Mendel
·         Bila kita membahas mengenai pewarisan sifat, kita tidak bisa lepas dari hukum Mendel yang mencetuskan hukum dasar hereditas.
·         Hereditas adalah penyebaran karakter dari orang tua kepada keturunannya melalui informasi yang dikodekan pada sel germinal orang tua.1
·         Ia menyimpulkan bahwa setiap individu baru akan menerima faktor pembawa sifat yang disebut gen, masing-masing satu gen dari setiap orang tuanya, dengan demikian individu baru tersebut mempunyai sepasang gen. Hasil penelitiannya ini dirangkum dalam hukum Mendel I (hukum segregasi) dan hukum Mendel II (hukum penggolongan bebas), melalui penemuannya ini Mendel dikenal sebagai Bapak Genetika Modern.2
·         Beberapa istilah penting yang perlu untuk diketahui dalam membahas hokum hereditas yang diciptakan oleh Mendel antara lain:
1.      Alel    
·         Salah satu dari versi alternatif sebuah gen yang menghasilkan efek fenotip tersendiri. Nama gen berpasangan disingkat dalam bentuk huruf, misalnya gen yang mempengaruhi warna mata biasanya disingkat “B” untuk mata berwarna coklat dan “b” untuk mata berwarna biru, dan gen yang berpengaruh lainnya. Singkatan huruf tersebut menandakan alel yang memiliki pengaruh yang dapat terdeteksi pada individu. Alel tersebut dikatakan dominan (B) terhadap alel biru (b) yang resesif.
2.      Fenotip
·         Sifat fisik dan fisiologis dari suatu organisme yang ditentukan oleh susunan genetiknya, misalnya mata biru mewakili sifat genotipe “BB” dan “Bb” serta mata coklat mewakili sifat genotipe “bb”. Selain itu, beberapa fenotip ditentukan melalui interaksi gen dengan faktor-faktor lingkungan. Misalnya, tinggi tubuh manusia secara genetik diatur oleh gen, tetapi pertumbuhan yang sebenernya dipengaruhi oleh nutrisi yang mencukupi.
3.      Genotip
·         Susunan genetik atau perangkat alel, suatu organisme. Genotip dari individu pada gen yang dibawanya atau pada unsur pokok genetik individu tersebut. Untuk satu autosom dengan sepasang alel ada tiga kemungkinan genotip: BB, Bb, dan bb.
·         Bila membahas lebih dalam mengenai genotipe, maka akan ditemukan beberapa istilah penting yang  juga behubungan, antara lain:
·         1.      Homozigot
·         Persatuan gamet-gamet yang membawa alel-alel identik menghasilkan sebuah genotipe homozigot. Suatu homozigot mengandung alel-alel yang sama pada suatu lokus tunggal dan hanya menghasilkan satu jenis gamet saja. Contoh : BB atau bb.
·         2.      Galur Murni
·         Sekelompok individu dengan latar belakang genetik yang sama, seringkali diacu sebagai sebuah garis/galur/varietas. Perkawinan antar individu homozigot sebuah galur murni menghasilkan hanya keturunan homozigot seperti induk-induknya.
·         3.      Heterozigot
·         Persatuan gamet-gamet yang membawa alel-alel yang berbeda menghasilkan genotipe heterozigot. Suatu heterozigot mengandung dua alel yang berbeda pada satu lokus tunggal dan menghasilkan jenis-jenis gamet yang berbeda. Contoh : Bb.
Persilangan monohibrid
Persilangan monohibrid Pada Induk P1
Sifat: Bentuk biji
Alela: R – bulat r – kisut
persilangan: Biji bulat x biji keriput

RR x rr
Genotip: Rr
Fenotip: Bulat
Rasio genotip: Semua sama
Rasio Fenotip: Semua sama

Ulasan persilangan monohibrid pada induk P1
~ Homozigot dominan x homozigot resesif
~ Keturunan semua Heterozigot (hibrid)
~ Keturunannya disebut generasi F1
~ Rasio fenotip dan genotip SEMUA SAMA

Persilangan Monohibrid pada induk F1
Sifat: bentuk biji
Alela: R – bulat r – keriput
Persilangan : Biji Bulat x Biji keriput
Rr x Rr

Genotip: RR, Rr, rr
Fenotip: Bulat & Kriput
G.Ratio: 1:2:1
P.Ratio: 3:

Ulasan persilangan monohibrid pada induk F1
~ Heterozygot x heterozygot
~ keturunan: 25% Homozygot dominan RR 50% Heterozygot Rr 25% Homozygot Resesif rr
~ Keturunannya disebut Generasi F2
~ Rasio Genotip 1:2:1
~ Rasio Fenotip 3:

Seperti apakah bentuk biji kacang kapri?

Test Cross
·         Mendel menyilangkan induk galur murni dengan & hibrid dihasilkan generasi F2
Peristiwa ini dikenal sebagai F2 atau test cross
Ada dua kemungkinan proses test cross:
1. Homozygot dominan x Hibrid (dikenal dengan istilah back cross)
2. Homozygot resesif x Hibrid (dikenal dengan istilah test cross)
·        
Persilangan Monohybrid pada induk F2
Sifat: Bentuk biji
Alela: R – bulat r – keriput
Persilangan: Biji bulat x Biji bulat
RR x Rr

Genotip: RR, Rr
Fenotip: Bulat
Rasio genotip: 1:1
Rasio Fenotip: Semua sama (Bulat)

Persilangan monohibrid pada induk F2
Sifat: bentuk biji
Allela: R – Bulat r – Keriput
Persilangan: Biji keriput x Biji bulat
rr x Rr

Genotip: Rr, rr
Fenotip: Bulat & Keriput
Rasio genotip: 1:1
Rasio fenotip: 1:1

Ulasan persilangan Monohibrid pada induk F2
~ Homozygot x heterozygot (hybrid)
~ Keturunan: 50% Homozygot RR atau rr 50% Heterozygot Rr
~ Rasio Fenotip adalah 1:1
~ Disebut Test Cross karena keturunannya memiliki genotip yang SAMA dengan genotip induk

Hukum Mendel

Hasil dari persilangan Monohibrid
~ Sifat menurun atau gen bertanggung jawab untuk semua sifat yang dapat diwariskan
~ Fenotip ditentukan berdasarkan genotipnya
~ Masing-masing sifat tersusun atas dua gen, satu berasal dari ibu dan yang lainnya dari ayah.
~ Persilangan antara individu-individu homozigot, semua keturunannya sama

1. Aturan Dominansi
~ Persilangan dua induk galur murni dengan sifat yang kontras, dihasilkan hanya satu bentuk sifat yang akan muncul.
~ Semua keturunan yang terbentuk adalah heterozigot yang mengekspresikan sifat gen dominan.
~ RR x rr semua hasilnya Rr (biji bulat)

Hukum Segregasi (Hukum I mendel)
·         ~ Selama proses pembentukkan gamet (ovum dan sperma), dua buah alel yang bertanggung ..jawab terhadap suatu sifat, terpisah sehingga masing-masing gamet hanya mengandung satu ..alel yang mengendalikan suatu sifat.
~ Alel-alel dalam gamet kemudian “berekombinasi" melalui fertilisasi, dihasilkan komposisi alela baru yang merupakan genotip dari keturunan.
·        
Penerapan hukum segregasi

Hukum Asortasi (Hukum II Mendell)
~ Alel-alel dengan sifat berbeda tersebar secara acak satu dengan yang lain, yang terjadi pada ...proses pembentukkan gamet.
~ Hukum ini dapat dapat dibuktikan dengan menggunakan dpersilangan dihibrid atau lebih.
~ persilangan dihibrid adalah persilangan yang digunakan untuk mengetahui pola pewarisan dari ...dua sifat beda
~ Disebut hukum assortasi atau ‘pengelompokkan gen-gen secara bebas nya’ mendel
a. Masing-masing pasangan alel berkelompok secara bebas selama proses pembentukkan gamet
b. Rumus: 2n (n = sifat heterozigot)

Berdasarkan hukum ke II mendel, cobalah tentukan berapa banyak gamet yang akan terbentuk dari genotip dibawah ini!
1.RrYy
2.AaBbCCDd
3.MmNnOoPPQQRrssTtQq

penyelesaian:
1. RrYy: 2n = 2 pangkat 2 = 4 gamet
RY Ry rY ry

2. AaBbCCDd: 2n = 2 pangkat 3 = 8 gamet
ABCD ABCd AbCD AbCd
aBCD aBCd abCD abCD

3. MmNnOoPPQQRrssTtQq: 2n = 2 pangkat 6 = 64 gamet

Persilangan dihibrid
Sifat: bentuk biji & warna biji
Alela: R bulat r keriput Y kuning y hijau



bulat/kuning: 9 -- bulat/hijau: 3 --keriput/kuning: 3 -- keriput/hijau: 1
9:3:3:1

Test Cross
Adalah proses persilangan antara individu yang tidak diketahui genotipnya dengan individu homozigot
Contoh: bbC__ x bbcc

BB = mata coklat
Bb = mata coklat
bb = mata biru

CC = rambut keriting
Cc = rambut keriting
cc = rambut lurus

Kemungkinan hasilnya adalah:


Kesimpulan dari hukum mendell


Dominan tidak penuh (semi dominan / intermediet)
Hibrid F1 memiliki penampilan diantara fenotip kedua induk.
Contoh: bunga mawar
merah (RR) x putih (rr)

RR = bunga merah
rr = bunga putih


Kodominan
Adalah karakter atau sifat yang terdapat pada kedua alel yang diekspresikan pada individu heterozigot
contoh: golongan darah
1. type A = IAIA or IAi
2. type B = IBIB or IBi
3. type AB = IAIB
4. type O = ii
Contoh: homozigot jantan Type B (IBIB) x heterozygot betina Type A (IAi)

Contoh: Tipe O (ii) jantan x Tipe AB (IAIB) betina
Pertanyaan: Seorang anak laki-laki bergolongan darah O dan kakaknya bergolongan darah AB, Bagaiamana fenotip dan genotip dari kedua orang tuanya?

Laki-laki - type O (ii) X Perempuan - type AB (IAIB)
Jawaban:

Sifat yang terpaut sex
~ Sifat-sifat yang terdapat dalam kromosom seks
~ Jenis kromosom seks adalah X dan Y
~ XX genotip untuk betina
~ XY genotip untuk jantan
~ Beberapa sifat yang terpaut seks dibawa oleh kromosom X
Contoh: Warna mata lalat buah


Soal Pautan seks
Contoh: warna mata lalat buah
(jantan mata merah) x (betina mata putih)
XRY x XrXr

Ingat: Kromosom Y adalah lalat jantan yang tidak membawa sifat
RR = mata merah
Rr = mata merah
rr = mata putih
XY = jantan
XX = betina


perempuan pembawa (carier)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar